Budaya minum kopi alias 'ngopi'
lekat dengan masyarakat di berbagi belahan dunia, termasuk Indonesia. Bahkan,
sebagian orang berpikir belum lengkap rasanya jika memulai hari tanpa secangkir
kopi.
Namun, bukan berarti Anda bisa
sesukanya mengonsumsi kopi sebanyak mungkin. Konsumsi kopi perlu dilakukan
dalam kadar wajar.
European Food Safety Authority
mengingatkan agar konsumsi kopi tak lebih dari empat cangkir dalam sehari.
Empat cangkir setara dengan 400 miligram kopi espreso.
Jika kopi dikonsumsi berlebih, maka tubuh akan mengalami
beberapa efek samping.
1. Kecemasan
Kafein jadi komponen utama dalam
kopi. Kafein mampu meningkatkan kewaspadaan dengan menghalangi efek adenosin
atau zat kimia otak yang membuat tubuh merasa lelah. Dalam waktu bersamaan,
kafein memicu pelepasan hormon adrenalin yang meningkatkan energi. Dengan kata
lain, asupan kafein menimbulkan kecemasan dan kegugupan.
Kandungan kafein dalam kopi bisa
bervariasi. Mengutip Healthline, kopi berukuran besar dari Starbucks, misalnya,
mengandung 330 miligram kafein.
2. Gangguan pencernaan
Kopi memiliki efek laksatif. Kopi
berkontribusi dalam pelepasan gastrin yakni, hormon yang membuat perut
mempercepat aktivitas pada usus besar. Efek serupa juga timbul pada kopi tanpa
kafein sekalipun.
Stimulasi gerakan usus
meningkatkan kontraksi sehingga makanan dalam perut terus bergerak. Tak heran
jika kelebihan konsumsi kopi bisa mengakibatkan buang air besar hingga diare
pada tingkat yang lebih parah.
Pada beberapa studi disebutkan
bahwa minuman berkafein, termasuk kopi, bisa memperburuk gastroesophageal
reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung.
3. Detak jantung cepat
Detak jantung cepat atau rasa berdebar bisa timbul jika
konsumsi kopi tak bisa ditoleransi tubuh.
Sebenarnya tak hanya kafein, jantung berdebar ini juga
disebabkan oleh terlalu banyak konsumsi alkohol dan nikotin.
Detak jantung cepat bisa mengakibatkan rasa pening bahkan
pingsan. Tak ada solusi tepat selain memangkas konsumsi kopi.
4. Sakit kepala
Dalam dosis tertentu, sebenarnya
kafein dapat membantu menghilangkan sakit kepala. Kafein membuat obat pengurang
rasa nyeri bekerja lebih baik.
Namun sebaliknya, jika konsumsi
kafein terlalu banyak atau lebih dari 500 miligram, orang bisa mengalami
keracunan kafein. Gejalanya berupa sakit kepala dan kelelahan.
Dalam secangkir kopi hitam, ada
sekitar 50 hingga 235 miligram kandungan kafein. Selain dari kopi, kafein juga
bisa didapat dari teh hitam, soda, minuman berenergi, dan cokelat batang.
Sakit kepala bisa jadi penanda
bahwa konsumsi kafein, baik dari kopi dan bahan makanan lainnya, dilakukan
secara berlebih.
5. Insomnia
Kopi membantu orang untuk tetap
terjaga. Di sisi lain, konsumsi berlebihan bisa membuat orang sulit tidur.
Studi menemukan, semakin tinggi
kafein yang masuk ke tubuh semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk tidur.
Pada orang dewasa, ini jelas bisa memangkas waktu tidur mereka.
Sebaliknya, konsumsi kafein yang
moderat tak akan berpengaruh pada kebiasaan tidur bahkan pada mereka yang
mengidentifikasi diri mengidap insomnia.
6. Tekanan darah tinggi
Secara umum, kopi tidak
meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke. Namun, kafein menunjukkan
efek meningkatkan tekanan darah pada beberapa studi.
Naiknya tekanan darah menjadi
faktor risiko serangan jantung dan stroke karena kondisi ini bisa merusak
pembuluh arteri jika terjadi terus-menerus.
Sumber www.cnnindonesia.com
0 comments:
Posting Komentar