"Saya sedang merintis sebuah usaha saat
ini, akan tetapi saya bingung, sebaiknya jualan atau branding dulu ya?"
IS Creative sering mendengar pertanyaan
seperti ini terlontar dari calon klien maupun teman-teman UKM (Usaha Kecil
Menengah). Pertanyaan tersebut pun banyak ditemui dalam forum diskusi
bisnis, komunitas bisnis, dan sejenisnya. Kami merasa pertanyaan ini menarik
dan perlu untuk dibahas lebih lanjut dengan harapan dapat sedikit memberi
pencerahan bagi Anda yang mungkin juga memiliki pertanyaan serupa.
Sebelum berbicara lebih jauh, kami akan menjelaskan terlebih
dahulu pengertian dari apa itu yang dimaksud dengan jualan dan branding.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), jualan berarti mencari nafkah
dengan memperjualkan sesuatu. Bisa dalam bentuk sebuah produk ataupun jasa.
Jualan tidak mensyaratkan adanya tatap muka langsung antara
penjual dan pembeli, terlebih di era digital marketing saat
ini memungkinkan orang untuk melakukan transaksi jual beli atau sales secara online.
Di era inilah berjualan menjadi semakin mudah, sehingga banyak produk baru
bermunculan dan menyebabkan tingkat persaingan menjadi semakin ketat. Melihat
hal tersebut, para pelaku bisnis mulai berpikir bagaimana agar produk mereka
menjadi pilihan konsumen. Banyak upaya yang mereka lakukan, hingga akhirnya
mereka mulai mengenal dan mempelajari istilah branding.
Selama ini banyak orang
beranggapan bahwa branding adalah
sebuah desain logo, slogan, kartu nama, dan brosur. Bahkan, ada yang
menyebutkan bahwa memiliki sebuah logo dianggap sudah memiliki "branding".
Sebenarnya hal-hal yang disebutkan diatas hanyalah bagian atau komponen kecil
saja dalam sebuah proses branding. Iya, betul, branding adalah
sebuah proses. Singkatnya, branding merupakan
sebuah upaya menyampaikan pesan atau kesan yang konsisten.
Dengan pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa logo, slogan, kartu nama,
ataupun brosur hanyalah sebagian tools yang
digunakan dalam branding.
Upaya branding terdiri
dari berbagai medium dan aktivitas yang saling terintegrasi satu sama lainnya,
mulai dari sales, marketing, hingga
desain. Disaat anda memberikan kartu nama kepaca calon pembeli, itu adalah
upaya branding.
Disaat anda menawarkan atau memperkenalkan produk anda, itu juga branding.
Pertanyaannya adalah, apakah brand Anda sudah
dibuat dengan baik? Apakah cara branding Anda sudah
benar?
Berbeda dengan pelaku usaha yang lebih leluasa modalnya, mereka
memilih untuk mempersiapkan brand mereka secara
matang terlebih dahulu, karena ini adalah kunci awal bagi usaha yang sukses.
Misalnya dengan membuat konsep brand yang sesuai
dengan produk dan target market yang dituju, menciptakan slogan yang tepat,
menggunakan media promosi yang relevan, membuat desain visual yang dapat
mewakili produk atau jasa yang Anda tawarkan. Mereka yang melakukan hal ini
diumpamakan sebagai seorang jendral perang yang percaya bahwa diperlukannya
konsep dan strategi sebelum maju berperang.
Dengan melakukan branding,
Anda memberikan kesan yang disebut dengan brand image. Anda
bisa mengarahkan kesan yang akan diterima oleh konsumen, tapi Anda tidak bisa
memastikan kesan yang akan muncul dan melekat di benak konsumen. Sebab, brand
image lahir dari penilaian subyektif konsumen berdasarkan
aktivitas branding yang Anda lakukan.
Sebagai contoh, Rumah Makan Super Sambal atau biasa disebut
SS. Mereka melakukan branding melalui
aktivitas marketingnya, yakni dengan program Garansi Kepuasan. Di dalamnya
disebutkan bahwa bila konsumen merasa masakan mereka terlalu asin, terlalu
pedas, atau kurang pedas, konsumen berhak mengembalikannya dan akan digantikan
dengan yang baru. SS ingin mengatakan kepada konsumennya bahwa SS adalah
rumah makan yang sajian menunya memuaskan konsumen, berusaha agar konsumen
merasa terlayani dengan baik.
Konsep branding yang matang
memungkinkan Anda dapat lebih mudah melakukan penjualan. Dan juga, dapat
membuat konsumen Anda berubah menjadi pelanggan setia. Banyak kasus dimana
ketika sebuah brand mengalami krisis, konsumen enggan berpindah ke lain hati
karena telah memiliki loyalitas pada brand tersebut.
Sumber :IS Creative
0 comments:
Posting Komentar