Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuhu…
Sahabat-sahabatku,
sahabat Az-Zikra… Simaklah kalam Allah Jalla Jallaluh dengan iman, “Dan
sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,
kekurangan harta, krisis pangan, sampai kematian. Dan berikanlah kabar gembira
ini kepada orang-orang yang sabar yaitu orang-orang yang ditimpa musibah mereka
mengucapkan ‘inna lillahi wainnaa ilaihi raaji’un'” (Q.S.
Al Baqoroh : 156).
SubhanaAllah…
Sahabat, apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika membaca ayat tersebut?
Akankah kita marah? Akankah kita bersedia menerima ketentuan Allah?
Tidak sedikit dari kita yang mengaku mukmin sering kali mengeluh
ketika diberi cobaan hidup oleh Allah. Mulai dari hal-hal kecil saja, ikhwah,
seperti diganggu nyamuk, mati lampu, TV rusak, motor mogok, kaca mobil
dipecahkan orang, kemalingan, kecopetan, terpeleset di kamar mandi, ditabrak
truk, dan masih banyak musibah lainnya.
Bahkan,
sering kali suatu hal yang berhubungan dengan hati pun bisa jadi ujian dari
Allah. Berselisih dengan anak/orang tua, diceraikan suami, istri kabur dari
rumah, tetangga menggunjingkan kita, dikerjai rekan kerja, didzolimi pemimpin,
termasuk juga didoakan oleh kakak/adik kandung dengan doa yang jelek. SubhaanAllah… Maha
suci Allah dari segala keburukan.
Rasulullah
sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Siapa yang dikehendaki Allah suatu
kebaikan, maka diberiNya cobaan” (HR Bukhari). Dan sahabatku fillah rahimakumullah,
“Tiada henti-hentinya cobaan menimpa mukmin, baik mengenai dirinya,
keluarganya, hartanya, hingga dia menghadap Allah dalam keadaan bersih dari
dosa” (HR Tirmidzi).
Sungguh ujian atau cobaan hidup untuk hamba-hambaNya tidak akan
pernah berhenti selama kita masih ada di dunia ini. Sungguh aneh jika kita
hidup di dunia tapi tidak pernah dapat ujian. Sungguh aneh jika sepanjang hidup
kita, tidak pernah menangis. Tidak pernah merasakan sedih atau kehilangan.
Tidak pernah tahu rasanya kesepian, marah, kesal, atau geram.
Kenapa aneh? Karena kalau sedih terus, namanya neraka. Kalau
senang terus, artinya kita ada di surga. Kalau sebentar senang, sebentar sedih,
Nah! Artinya kita masih hidup di dunia.
Duhai sahabat-sahabatku, sahabat Az-Zikra… Tidak patutlah bagi
kita sebagai hambaNya, selalu bertanya kepada Allah Jalla Jallaluh, “Kenapa Ya
Allah? Kenapa harus seperti ini? Kenapa jadi begini?” Kenapa… Kenapa… Dan
kenapa… Sederet pertanyaan kenapa kita berikan kepada Allah.
Malahan, saking keterlaluannya kita, saking kurang ajarnya kita
ini kepada Dia yang menciptakan kita, adanya prasangka buruk saja kepada Allah.
Sedikit-sedikit marah ke Allah, lalu memusuhi Allah. Sedikit-sedikit
menyalahkan Allah, lalu menjauhi Allah. Sedikit-sedikit menuduh-nuduh Allah,
lalu nyari yang selain Allah.
Tapi, sadarkah kita, sahabat… Adakah sekali saja seumur hidup
kita di dunia ini, Allah bertanya kepada kita, “Kenapa kamu melakukan itu
kepadaKu, wahai hambaKu?”
Sahabat,
simaklah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari, “Apabila Allah menguji hambaNya
dengan membutakan dua matanya, kemudian ia bersabar. Maka, Allah menggantinya
dengan ampunan dan surgaNya” (HR Bukhari).
“Sesungguhnya
besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian hidup. Maka siapa yang ridha
dengan ujian Allah, ia mendapat keridhaan Allah, dan siapa yang marah dengan
ujianNya, ia pun mendapat murkanya Allah” (HR Tirmidzi dan Ibu Majah).
Jadi, jangan pernah marah pada Allah yang menguji kita. Jangan
buruk sangka lagi. Jangan bersedih berkepanjangan lagi. Apalagi sampai putus
asa.
Don’t
be sad. Hidup kita di dunia ini cuma sebentar. Karena kalau kita
bisa melaluinya dengan ikhlas, sabar, baik sangka, ikhtiar, doa, dan
tawakkaladalah al manhaj, yaitu tetap berada di jalan yang membuat Allah ridho.
Maka, kita akan bahagia selama-lama-lamanya di akhirat nanti.
We will be happy forever in Jannah. Insyaa Allah… Aamin
Allahumma aamin, Ya Dzul Jalali Wal Ikrom.
Sumber : azzikra
0 comments:
Posting Komentar