Saya sepakat dengan J Oswald Sanders dan John C Maxwell bahwa
inti dari kepemimpinan adalah PENGARUH. Siapapun yang punya pengaruh dialah
pemimpin, meski tidak menduduki jabatan tertentu. Bahkan boleh jadi seseorang
yang jabatannya lebih rendah memiliki pengaruh lebih besar dibandingkan dengan
orang yang jabatannya lebih tinggi dalam struktur organisasi, perusahaan, atau
pemerintahan.
Leadership itu bisa dilatih dan disiapkan. Untuk itu, seseorang
yang ingin benar-benar menjadi pemimpin atau memiliki pengaruh besar saat
memimpin, bisa disiapkan sejak dini, mulai sekarang. Salah satu yang perlu
disiapkan dan dilatih adalah sikap yang perlu dihindari oleh seorang pemimpin.
Apa itu? Berikut paparannya.
Pertama,
sikap perasaan tidak aman (insecurity). Perasaan tidak nyaman ini bisa
tentang dirinya dan juga tentang orang-orang di sekitarnya. Perasaan tidak
nyaman tentang dirinya biasanya muncul karena orang tersebut terbiasa
"menghalalkan" segala cara untuk menduduki posisi yang sekarang
diduduki.
Untuk membuang perasaan ini, Anda perlu berlatih untuk tidak
melakukan hal-hal yang tidak sesuai agama, etika, tatakrama, dan aturan yang
berlaku. Bersainglah secara sehat tanpa harus melemahkan dan merendahkan
siapapun. Namuh bersamaan dengan itu, buang perasaan "sok suci" dan
sok hebat. Yakinlah selalu ada ruang improvement (perbaikan) dalam diri
kita maupun di profesi dan pekerjaan yang kita tekuni.
Sementara perasaan tidak aman tentang orang-orang di sekitarnya
biasanya muncul karena merasa ada orang yang ingin menyaingi. Perasaan ini
membuat orang tersebut "mematikan" karier dan reputasi orang yang
punya potensi "mengalahkannya." Orang semacam ini akhirnya sibuk
menemukan cara bagaimana melemahkan orang-orang di sekitarnya.
Agar perasaan ini tidak muncul, latihlah diri Anda untuk
terbiasa mendoakan orang lain bahkan orang yang membenci Anda sekalipun.
Biasakan pula membantu orang lain, mensupport sahabat, memfasilitasi dan
mempermudah urusan orang lain. Hidup Anda tidak hanya fokus pada diri Anda
tetapi juga siap memunculkan orang lain. Apakah Anda Siap?
Kedua, sikap
"baper" alias bawa perasaan. Berbagai keputusan yang dilakukan
pimpinan tidak semua menyenangkan semua orang. Dalam kondisi ini, ada anggota
tim yang "ngedumel" protes, bahkan mungkin melawan secara terang-terangan
dengan pimpinan. Dalam kondisi seperti ini jangan baper, ngambek, atau
emosional. Itu adalah dinamika kehidupan. Mau sikap ini menjauh dari Anda?
Apabila Anda mau, latihlah mulai sekarang terbiasa mengambil
keputusan berdasarkan data dan fakta. Biasakan mengambil keputusan-keputusan
kecil yang membuat Anda tidak nyaman. Sering berpikir seperti seorang wartawan,
NEWS, kependekan dari north, east, west, dan south, yang berarti
Anda terbiasa melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Dengan kata lain,
Anda terbiasa berpikir 360 derajat, semua arah, Anda pertimbangkan dengan
saksama.
Tentu masih banyak sikap yang perlu Anda latih untuk dihindari.
Namun, bila Anda bisa melatih dua sikap yang perlu dihindari tersebut agar
menjauh dari Anda, Anda sudah punya modal untuk menjadi pemimpin yang
benar-benar pemimpin. Pemimpin yang pengaruhnya semakin luas. Cobalah...
Salam SuksesMulia
Jamil Azzaini
CEO Kubik Leadership
0 comments:
Posting Komentar