Tahukah anda bahwa bayi sebaiknya diberikan Air Susu Ibu (ASI) saja secara
eksklusif tanpa makanan tambahan lain selama 6 bulan pertama pertumbuhan karena
banyak manfaatnya bagi ibu dan juga bayi, termasuk untuk mencegah gangguan
tingkah laku pada anak ? Setelah 6 bulan pun ASI sebaiknya tetap diberikan
selama mungkin, tapi sudah bisa secara bertahap ditambahkan dengan makanan lain
untuk membantu pertumbuhan bayi. Begitulah himbauan dari dunia kesehatan
saat ini.
Ada banyak manfaat pemberian ASI secara eksklusif, baik bagi bayi maupun
bagi si ibu. Bahkan baru-baru ini sebuah hasil penelitian di Oxford
University Inggris menunjukkan suatu hubungan yang jelas antara
pemberian ASI dengan penurunan gangguan perkembangan dan tingkah laku pada
anak. Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di jurnal ilmiah kesehatan Archives
of Disease in Childhood.
Mengutip info yang diperoleh dari National Health Service (Lembaga
Pelayanan Kesehatan) Inggris, diantara manfaat pemberian ASI pada bayi adalah
mengurangi resiko bayi terkena diare dan muntah, mengurangi kemungkinan terkena
infeksi pada dada dan telinga, mengurangi resiko penyakit kulit, mengurangi
kemungkinan terkena sembelit, sehingga berkurang juga kemungkinan bayi dirawat
di rumah sakit.
Selain itu pemberian ASI mengurangi kemungkinan bayi mengalami
masalah kegemukan di saat dewasanya sehingga juga mencegah penyakit diabetes
dan penyakit yang terkait kegemukan. Kemudian juga ada laporan indikasi
hubungan kecerdasan anak dengan pemberian ASI. Yang terakhir adalah hasil
penelitian di Universitas Oxford Inggris ini yang mengaitkan pemberian ASI
dengan semakin kecilnya kemungkinan anak terkena gangguan
perkembangan dan tingkah laku seperti hiperaktif, kecemasan dan ketergantungan
anak pada keberadaan orang tuanya yang berlebihan, atau masalah tingkah laku
seperti berbohong dan mencuri.
Semakin lama ASI diberikan pada bayi, semakin lama dan semakin baik juga
perlindungan dan keuntungan yang didapatkan anak. Susu formula tidak bisa
menggantikan peran ASI dalam hal-hal yang disebutkan di atas.
Menyusui anak juga memberi efek positif bagi sang ibu, antara lain
mengurangi resiko ibu terkena penyakit jantung, mengurangi resiko terkena
kanker rahim dan payudara, membakar kalori pada tubuh ibu, menghemat
pengeluaran, dan juga menumbuhkan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Selain
itu menyusui anak juga menunda kembalinya siklus menstruasi pada ibu yang baru
melahirkan.
Penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Inggris dilakukan dengan teknik prospective
and cohort study, yang melibatkan jumlah sampel yang banyak yakni lebih
dari 10.000 anak dan bayi. Mereka diwawancara ketika bayi berumur 9 bulan, dan
dikunjungi ulang setiap dua tahun sekali. Setelah anak berusia 5 tahun,
diberikan sebuah questionnaire ilmiah yang disebut dengan
istilah Strengths and Difficulties Questionnaire (SDQ). Penelitian
ini juga sudah mempertimbangkan berbagai faktor seperti keadaan sosial ekonomi,
kesehatan mental sang ibu, usia ibu, tingkat pendidikan, kondisi keharmonisan
rumah tangga, tingkah laku ibu ketika hamil seperti merokok atau minum alkohol,
hubungan ibu dan anak, dsb.
Diantara hasil penelitian tersebut adalah, bayi yang diberikan ASI
eksklusif sampai umur 4 bulan akan berkurang kemungkinannya mengalami gangguan
tingkah laku sebesar 39% dibandingkan yang bayi tak diberi ASI sama sekali tapi
hanya diberi susu formula. Jika ASI diberikan beserta tambahan makanan lain
dalam 4 bulan pertama tersebut, maka kemungkinan berkurangnya gangguan tingkah
laku pada anak hanya menjadi 33%. Bahkan bayi yang diberi ASI tapi tak sampai 4
bulan, hasilnya nyaris sama dengan bayi yang tak diberi ASI sama sekali.
Sementara itu, bayi yang terlahir prematur tidak menunjukkan perbedaan berarti
antara diberi ASI atau tidak. Yang jelas kesimpulan penelitian ini adalah
semakin lama masa pemberian ASI, maka akan semakin turun resiko gangguan tingkah
laku pada anak.
Faktor penyebab langsung antara pemberian ASI dengan berkurangnya
kemungkinan anak mengalami gangguan tingkah laku masih belum jelas. Di antara
penjelasan bagi hal ini adalah kandungan ASI yang kaya dengan berbagai macam
asam lemak tak jenuh, hormon dan nutrisi pertumbuhan, yang berperan penting
dalam pembentukan dan perkembangan otak dan sistem saraf pada bayi. Kemungkinan
penyebab lainnya adalah hubungan erat yang terbentuk antara ibu dan bayi selama
proses menyusui yang mendukung perkembangan emosi dan psikologi sang anak.
Menyusui bayi juga berhubungan dengan penurunan tekanan darah dan
kolesterol serum total, penurunan prevalensi diabetes melitus tipe 2 dan juga
obesitas saat remaja dan dewasa.
Sementara bagi ibu,
menyusui dapat menunda kembalinya kesuburan dan mengurangi risiko perdarahan
pasca melahirkan, kanker payudara, pra menopause dan kanker ovarium.
ASI Ekslusif diberikan
selama 6 bulan pertama sejak bayi dilahirkan, tanpa diberi tambahan makanan
atau minuman apapun. Saat memasuki usia 6 bulan, bayi baru diperkenalkan pada
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sedangkan pemberian ASI tetap diteruskan hingga
bayi berusia 2 tahun.
Bila bayi diberi ASI
eksklusif 6 bulan penuh, akan mengurangi kemungkinan ibu untuk hamil lebih
dini. Ibu yang menyusui dengan ASI biasanya juga lebih cepat mengembalikan
postur tubuhnya seperti sebelum hamil. Selain itu juga mengurangi kemungkinan
kerapuhan pada tulang ibu.
Sumber : Dokter Sehat
0 comments:
Posting Komentar