Hermawan Kartajaya kembali
membagi ide segar seputar dunia marketing.
Inspirasi dari suhu marketing modern Philip Kotler itu dibagikan kepada peserta
seminar MarkPlus di Surabaya, Senin (17/9) malam:
“Adakah
perusahaan, yang ketika dia tutup dan produknya sudah tidak keluar, konsumen
akan sedih?” pancing Hermawan Kartajaya memancing antusiasme peserta seminar.
Susah
kan menyebutkan produk tersebut? Jika Anda menemukan jawaban atas pancingan
Hermawan tadi, pastilah produk tersebut memiliki brand (merek) yang sangat
kuat. Menciptakannya, tentu saja tidak cukup hanya dengan beriklan. Baik itu di
media cetak (printing ad), iklan luar ruang (outdoor), maupun iklan-iklan model
baru.
Hermawan
yang juga founder dan President MarkPlus itu mengatakan untuk membangun brand
yang kuat perusahaan
tidak boleh hanya mengandalkan iklan. Perusahaan harus melakukan sesuatu yang
mengena di benak konsumen, tidak sekadar menjual tetapi memiliki implikasi
jangka panjang.
Menurut
Asian Marketing Guru itu, perusahaan yang memiliki reputasi bagus tidak lagi
memerlukan promosi,
marketing, public relation, atau corporate social responsibility (CSR) karena
hal itu telah terjadi dengan sendirinya.
“Cara
baru membangun brand adalah dengan membentuk bisnis yang dicintai oleh karyawan
perusahaan, masyarakat, dan investor,” ungkapnya.
Menurut
Hermawan hal tersebut terkait reputasi. Bagi customer, reputasi yang baik akan
menentukan keputusan membeli. Bagi karyawan perusahaan, nama baik akan memicu
mereka untuk loyal dan berkomitmen. Reputasi juga bisa mengundang investor
untuk menanamkan modalnya. Selain itu, nama baik juga akan menarik media untuk
terus mengikuti perkembangan.
“Reputasi
yang baik akan mendorong analis keuangan memberikan peringkat yang tinggi,”
ujarnya.
Beberapa
brand yang mampu meraih itu semua adalah The Body Shop dan produk Apple seperti
IPod dan ITunes. The Body Shop, merek produk perawatan tubuh itu dikenal
sebagai produk yang ramah lingkungan sehingga bisa mengambil simpati
konsumen di seluruh dunia. Selain itu, Anita Roddick, pencipta merek tersebut,
dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup dan bisnisnya juga sangat concern
terhadap perekonomian dunia ketiga.
Sedangkan
produk-produk Apple dikenal memiliki reputasi tersendiri dibanding produk
elektronik sejenis. Bahkan saat ini, perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs
itu telah menjual jutaan keping produknya dan menciptakan konsumen yang loyal.
Dalam
membangun brand yang kuat, kata Hermawan, harus dimulai dengan menyinergikan
pikiran, hati, dan jiwa, yang lantas diimplikasikan kepada model bisnis dengan
menciptakan misi, visi, dan nilai. Misinya, perusahaan bisa memberi manfaat
kepada manusia dan lingkungan. Visinya, perusahaan bisa menjadi yang terdepan
dalam menciptakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan nilainya adalah
menciptakan nilai keekonomian, lingkungan yang sehat, dan mendukung
perkembangan sosial.
Menurutnya,
perusahaan perlu melakukan usaha-usaha untuk mempertahankan diri bagi
orang-orang yang mencintai perusahaan. “Akhirnya, perusahaan akan mampu
menciptakan brand-nya akan mempunyai brand integrity, brand identity, dan brand image,”
katanya.
0 comments:
Posting Komentar