Searching

Untuk Pemasangan IKLAN silahkan hubungi 0881-8274-990 via WA
Selasa, 08 Mei 2012

4 Trik Tetap Sehat Selama Bekerja

Menghabiskan waktu duduk di kursi kerja Anda, menatap layar komputer dan dikelilingi pekerjaan yang menumpuk, tentu saja membuat Anda stres. 

Biasanya, saat seseorang mengalami stres, mereka cenderung mengambil cemilan yang tidak sehat selama bekerja. Hal ini justru membuat badan Anda kurang prima selama menjalani aktifitas padat di kantor.

Berikut ini ada beberapa hal yang sebaiknya Anda lakukan demi membuat aktifitas bekerja sebagai kegiatan yang menyehatkan.

Berolahraga

Berolahraga merupakan salah satu cara untuk membuat tubuh lebih santai dan tidak stress. Carilah lokasi latihan gym terdekat dengan kantor Anda. Cari pula waktu yang tepat untuk bisa berolahraga di waktu senggang jam kantor, seperti pagi, siang, atau sore hari.

Hindari stress

Stress bisa berasal dari mana saja. Misal Anda mendapat tekanan dari atasan atau kesibukan saat rapat. Selain mempengaruhi produktivitas Anda, stress juga bisa menyebabkan keletihan fisik. Maka cobalah untuk bersikap tenang dan lawan stress tersebut.

Jauhi meja kerja

Sebuah hasil penelitian yang mengerikan tahun ini mengungkapkan bahwa terus-menerus berada di meja Anda tidak hanya menyebabkan stress, tetapi juga berakibat kepada kematian. Usahakan untuk beranjak sebentar dari meja kerja, baik itu hanya untuk sekedar berolahraga ringan atau berjalan-jalan berkeliling kantor. Dengan berolahraga, Anda bisa meredakan ketegangan pada otot leher dan bahu.

Simpan cemilan sehat

Jaga energi Anda tetap fit selama jam bekerja. Dengan begitu, perhatian pun tetap fokus sehingga tidak melirik ke cemilan yang tidak sehat yang ada di sekitar kantor Anda. Namun jika ingin tetap ngemil, simpan cemilan sehat dengan banyak kandungan protein dan karbohidrat.

Setiap bos pasti memiliki daftar pegawai yang menjadi favorit. Sebaliknya mereka juga memiliki daftar kelakuan pegawai yang paling tidak disukai. Apa saja?

1. Si tukang gosip
Anda lebih produktif saat mencari cerita mengenai  karyawan lain ketimbang mengerjakan tugas yang diberikan? Tak jarang Anda justru yang menjadi sumber dari semua gosip di kantor. Waktu kerja Anda gunakan untuk bergunjing. Hal ini pasti akan membuat Anda masuk ke daftar karyawan yang tidak difavoritkan para bos.

2. Si pemalas
Anda tidak pernah menyelesaikan tugas yang diberikan. Tenggat waktu yang ditentukan tak pernah Anda hiraukan. Setiap musim penilaian, tugas Andalah yang mendapatkan pencapaian paling rendah.

3. Musuh perusahaan
Anda selalu menjelek-jelekkan kebijakan perusahaan dan bermusuhan dengan para pembuat kebijakan tersebut. Anda selalu memakai mereka sebagai alasan produktivitas yang berkurang. Bagaimana Anda bisa berharap untuk menjadi karyawan favorit?

4. Tak bisa bekerjasama
Anda pintar dan memiliki banyak prestasi. Namun hal tersebut membuat Anda tak mau bekerjasama dengan karyawan lain. Alhasil, proyek tim Anda selalu terbengkalai. Padahal banyak kantor yang juga menilai performa seseorang lewat caranya berinteraksi dengan orang lain.

5. Sok tahu
Merasa pintar lalu tak mau mendengarkan masukan dari siapa pun termasuk pimpinan. Karyawan model ini juga tak bisa bekerja sama dengan orang lain karena sama sekali tak mau mendengarkan pendapat orang lain.

6. Tukang menyalahkan
Bukannya memberikan performa yang baik dalam bekerja, karyawan jenis ini justru memilih untuk menghindari pekerjan dan tanggung jawab. Jika ada kesalahan dalam bekerja, justru ia menunjuk orang lain untuk disalahkan. Sangat tak bertanggung jawab.

7. Tukang bolosHari ini ijin sakit, besok ke luar kota karena urusan keluarga. Tak jarang hilang dari meja kerja tanpa pamit. Selalu mengambil kesempatan untuk mangkir tanpa alasan yang jelas.

Apakah Anda termasuk karyawan yang berciri-ciri di atas?

Senin, 07 Mei 2012

5 MANFAAT DONOR DARAH

Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya.
Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah-darah baru, ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan.
1. Menjaga kesehatan jantung
    Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol.
Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
2. Meningkatkan produksi sel darah merah
     Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang.
    Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
3. Membantu penurunan berat tubuh
    Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
4. Mendapatkan kesehatan psikologis
    Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.
5. Mendeteksi penyakit serius
    Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria.
   Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.
Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga